
Perbedaan Shock Depan Vixion Lama vs Baru
Kali ini kita akan membahas perbedaan Shock depan vixion lama dan baru
Mengulik seluk beluk dunia otomotif, khususnya modifikasi dan perawatan motor, seringkali membawa kita pada detail detail kecil yang punya dampak besar pada performa dan kenyamanan berkendara.
Salah satu komponen yang kerap menjadi sorotan adalah shockbreaker, penentu handling dan stabilitas motor kesayangan kita.
Hari ini, kita akan membedah jantung suspensi depan dua generasi Yamaha Vixion si legenda Vixion lama dan penerusnya yang lebih modern.
Perbedaannya bukan sekadar polesan kosmetik, melainkan upgrade substansial yang mempengaruhi kenyamanan, handling, bahkan keawetan jangka panjang.
Sebagai pengendara, memahami perbedaan ini krusial, baik saat memilih motor baru, memperbaiki kerusakan atau merencanakan upgrade performa.
Mari kita telusuri empat poin perbedaan signifikan shock depan Yamaha Vixion lama dan baru, yang akan membantu kita membuat keputusan yang tepat dan cerdas.
Kita akan mengupas tuntas, dari material hingga dampaknya pada performa motor kesayangan Anda. Persiapkan diri untuk perjalanan mendalam ke dunia suspensi!
1. Material dan Konstruksi
Perbedaan paling mendasar terletak pada material pembentuk shock depan. Vixion lama umumnya mengandalkan material baja atau besi konvensional.
Material ini terkenal dengan kekuatan dan ketahanannya, terbukti mampu bertahan dalam berbagai kondisi jalan di Indonesia.
Namun, baja memiliki bobot yang cukup signifikan. Hal ini bisa terasa pada handling motor, terutama saat manuver di kecepatan tinggi atau melewati medan yang tidak rata.
Getaran yang ditimbulkan pun lebih terasa, mempengaruhi kenyamanan berkendara, terutama dalam perjalanan jauh. Sistem penguncian umumnya manual, membutuhkan perawatan ekstra agar tetap optimal.
Berbeda dengan pendahulunya, Vixion baru menawarkan upgrade material yang signifikan. Yamaha menggunakan aluminium, material yang dikenal ringan namun kuat.
Pengurangan bobot ini secara langsung meningkatkan handling motor. Perbedaannya terasa signifikan, terutama pada kecepatan tinggi dan saat bermanuver tajam.
Motor terasa lebih responsif dan lincah, mengurangi kelelahan pengendara. Sistem penguncian pun kini lebih canggih, umumnya otomatis dan mengurangi perawatan manual.
Ini juga berkontribusi pada peningkatan keawetan dan durabilitas suspensi itu sendiri. Lebih ringan, lebih responsif, lebih nyaman itu adalah janji dari penggunaan aluminium.
Tapi, aluminium sangat rentan terhadap korosi dibandingkan baja. Perawatan dan perlindungan ekstra perlu diperhatikan agar shockbreaker tetap awet dan dalam kondisi prima.
Baca juga : Penyebab Motor Scoopy Tak Mau Ngasap
2. Sistem Peredaman
Sistem peredaman shock depan Vixion lama terbilang cukup baik untuk penggunaan sehari hari. Namun, pada kecepatan tinggi atau saat melewati jalan bergelombang, sistem ini mungkin terasa kurang optimal.
Getaran yang diteruskan ke stang cukup terasa, mengurangi kenyamanan dan bisa memengaruhi konsentrasi pengendara. Settingan yang kurang responsif ini bisa menyebabkan handling motor terasa kurang stabil.
Vixion baru memberikan peningkatan signifikan pada sistem peredaman. Perubahan ini berdampak langsung pada kenyamanan dan handling.
Di jalan yang tidak rata, getaran yang terjadi jauh lebih minim. Motor terasa lebih stabil dan nyaman, bahkan pada kecepatan tinggi.
Sistem peredaman yang lebih canggih memberikan keseimbangan optimal antara kenyamanan dan stabilitas.
Hal ini membuat perjalanan jauh menjadi lebih menyenangkan dan mengurangi kelelahan pengendara, meningkatkan kualitas berkendara secara keseluruhan. Perbedaan ini menjadi sangat terasa jika Anda sering melewati jalanan rusak atau berlubang.
3. Desain dan Estetika
Meskipun mungkin terlihat sepele, desain dan estetika shock depan juga memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Vixion lama menampilkan desain yang relatif sederhana dengan warna hitam dominan. Desain ini fungsional, namun kurang memberikan kesan sporty dan modern.
Vixion baru menawarkan desain yang lebih modern dan atraktif. Sering kali hadir dengan aksen warna yang menambah kesan sporty, meningkatkan estetika motor secara keseluruhan.
Desain yang lebih ramping ini juga berkontribusi pada kesan yang lebih ringan dan dinamis. Perbedaan ini, meskipun terlihat kecil, memberikan nilai tambah bagi pengendara yang memperhatikan tampilan motor mereka.
Perubahan desain ini mencerminkan perkembangan teknologi dan tren estetika di dunia otomotif.
Baca juga : Perbedaan Karburator dan Injeksi
4. Harga dan Ketersediaan Suku Cadang
Perbedaan terakhir yang perlu kita perhatikan adalah harga dan ketersediaan suku cadang. Shock depan Vixion lama umumnya memiliki harga yang lebih terjangkau dan suku cadang mudah ditemukan di berbagai bengkel.
Sedangkan shock depan Vixion baru memiliki harga yang lebih tinggi, dan ketersediaan suku cadangnya mungkin sedikit lebih terbatas di beberapa daerah.
Hal ini perlu dipertimbangkan, khususnya jika Anda memiliki anggaran terbatas atau tinggal di daerah yang aksesnya terbatas ke bengkel resmi Yamaha.
Meskipun demikian, dengan kualitas dan teknologi yang lebih modern, harga tersebut mungkin terbayar dengan meningkatnya kenyamanan dan performa dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Pemilihan antara shock depan Vixion lama dan baru bergantung pada prioritas dan kebutuhan masing masing pengendara.
Jika menginginkan harga terjangkau dan suku cadang yang mudah didapatkan, Vixion lama tetap menjadi pilihan yang masuk akal.
Namun, jika kenyamanan, handling yang lebih baik, dan desain modern menjadi prioritas utama, maka Vixion baru adalah pilihan yang tepat, meskipun dengan harga yang sedikit lebih mahal.
Pertimbangkan faktor faktor ini dengan cermat sebelum membuat keputusan, untuk pengalaman berkendara yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan Anda.