Beda LCD dan Touchscreen

Beda LCD dan Touchscreen. Ketahui tentang Mekanisme penciptaan gambar dan kristal, interaktivitas, harga, biaya, ketehanaan dan kerentenan
Beda LCD dan Touchscreen

Beda LCD vs Touchscreen

Kali ini kita akan mencoba membahas beda LCD dan Touchscreen, mana yang Anda cari.

Mari kita telaah perbedaan mendasar antara dua teknologi layar yang begitu akrab dalam kehidupan kita sehari hari yaitu beda LCD dan touchscreen.

Kedua teknologi ini seringkali digunakan bersamaan, bahkan terkadang dianggap sebagai satu kesatuan, namun sebenarnya memiliki fungsi dan mekanisme kerja yang berbeda.

Memahami perbedaannya penting, baik bagi Anda yang gemar teknologi, pengguna awam yang ingin membeli perangkat elektronik baru, hingga profesional di bidang pengembangan perangkat keras.

Kita akan mengupas tuntas empat poin perbandingan krusial yang akan memberikan pemahaman komprehensif mengenai beda LCD dan touchscreen.

Kita akan menyingkap seluk beluk teknisnya dengan bahasa sederhana, sehingga siapa pun dapat memahaminya. Siap menyelami dunia layar ini.

1. Mekanisme Penciptaan Gambar Cahaya dan Kristal

LCD, singkatan dari Liquid Crystal Display, beroperasi berdasarkan manipulasi cahaya yang melewati lapisan kristal cair.

Bayangkan sandwich dua lapisan polarisasi yang diapit oleh lapisan kristal cair. Kristal cair ini yang sebenarnya bukan cairan maupun kristal murni, berubah orientasinya berdasarkan sinyal listrik.

Perubahan orientasi ini mempengaruhi jumlah cahaya yang dapat melewati setiap titik titik piksel (pixel).

Jumlah cahaya yang diteruskan itulah yang kemudian membentuk gambar yang kita lihat. Sehingga, LCD sendiri bukanlah sumber cahaya, ia membutuhkan sumber cahaya belakang (backlight) seperti LED atau CCFL untuk menghasilkan gambar.

Resolusi, kecerahan dan kualitas gambar pada LCD dipengaruhi oleh kualitas kristal cair, kepadatan piksel serta jenis dan kualitas backlight.

Teknologi LCD pun berkembang, dari TN (Twisted Nematic) yang lebih murah namun memiliki sudut pandang yang terbatas.

Hingga IPS (In Plane Switching) dan VA (Vertical Alignment) yang menawarkan kualitas gambar lebih baik dengan sudut pandang yang lebih luas, dan akurasi warna yang lebih tinggi.

Touchscreen, di sisi lain, fokus utamanya bukanlah pada penciptaan gambar, melainkan pada deteksi sentuhan.

Layar sentuh merupakan lapisan tambahan yang diletakkan di atas panel penampil gambar yang bisa berupa LCD atau teknologi lain seperti OLED atau AMOLED.

Layer transparansi ini mengandung sensor yang mendeteksi tekanan atau perubahan kapasitansi ketika jari atau stylus menyentuh permukaan layar.

Informasi posisi sentuhan kemudian diteruskan ke perangkat untuk diinterpretasikan sebagai perintah.

Ada berbagai jenis teknologi touchscreen, seperti resistif yang mendeteksi perubahan tekanan dan kapasitif yang mendeteksi perubahan kapasitansi.

Touchscreen kapasitif lebih sensitif, akurat dan responsif dibandingkan resistif yang menjadikan teknologi ini pilihan utama untuk smartphone dan tablet modern.

Integrasi layar sentuh dengan LCD atau jenis layar lainnya meningkatkan interaktivitas perangkat dan membuka beragam kemungkinan aplikasi.

Baca juga : Beda AC Daikin Malaysia dan Thailand

2. Interaktivitas Pasif dan Aktif

Perbedaan mendasar antara LCD dan touchscreen terletak pada tingkat interaktivitasnya. LCD bersifat pasif, ia hanya menampilkan informasi visual berdasarkan data yang diterimanya.

Untuk berinteraksi dengan perangkat yang menggunakan LCD, kita membutuhkan perangkat input eksternal seperti keyboard, mouse atau remote control.

LCD pada TV, monitor komputer atau laptop hanya menampilkan gambar atau video, tanpa kemampuan untuk menerima input dari sentuhan langsung pada layar.

Touchscreen, sebaliknya, sangat interaktif. Ia bertindak sebagai perangkat input dan output sekaligus.

Kita berinteraksi secara langsung dengan perangkat hanya dengan menyentuh layar, mengetuk, menggeser atau mencubit.

Fungsi touchscreen ini membuka kemungkinan baru dalam desain perangkat keras dan antarmuka pengguna, membuat pengguna dapat berinteraksi dengan perangkat dengan cara yang intuitif.

Contohnya, pada smartphone, kita dapat menggunakan layar sentuh untuk mengetik pesan, menelepon, membuka aplikasi dan banyak lagi.

Oleh karena itu, touchscreen menjadi komponen penting dalam perangkat mobile modern seperti smartphone dan tablet serta perangkat interaktif lainnya seperti ATM, kios informasi dan mesin POS.

3. Harga dan Biaya Produksi

Secara umum, LCD sendiri memiliki biaya produksi yang lebih rendah daripada touchscreen. Hal ini dikarenakan teknologi LCD lebih sederhana dan material yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan teknologi layar sentuh.

Biaya produksi touchscreen lebih mahal karena melibatkan komponen sensor yang kompleks, proses manufaktur yang lebih presisi dan lapisan pelindung tambahan untuk ketahanan goresan.

Oleh karena itu, perangkat yang hanya menggunakan LCD (seperti monitor komputer standar) cenderung lebih murah daripada perangkat dengan layar sentuh (seperti smartphone atau tablet).

Namun, perbedaan harga ini tidak selalu konsisten. Perkembangan teknologi telah membuat perbedaan harga semakin mengecil.

Biaya produksi LCD dan touchscreen juga dipengaruhi oleh ukuran layar, resolusi, kualitas panel dan fitur tambahan lainnya.

Misalnya, layar LCD beresolusi tinggi dengan kualitas gambar yang luar biasa dapat memiliki harga yang lebih tinggi daripada touchscreen pada perangkat low end.

Meskipun begitu, secara umum, kita dapat mengharapkan perangkat dengan layar sentuh memiliki harga jual yang lebih tinggi daripada perangkat dengan LCD saja, meskipun keduanya memiliki spesifikasi yang sama.

Baca juga : Perbedaan Mirrorless dan DSLR

4. Ketahanan dan Kerentanan

Ketahanan terhadap kerusakan fisik merupakan perbedaan penting antara LCD dan touchscreen.

LCD, walau rentan terhadap kerusakan jika terbentur keras, secara relatif lebih tahan lama dibandingkan touchscreen.

Permukaan LCD yang terlindungi oleh penutup depan (bezel) seringkali cukup kokoh dan kerusakan biasanya terjadi pada bagian dalam layar jika ada tekanan kuat atau benturan yang signifikan.

Touchscreen, karena sifatnya yang berupa lapisan sensor tambahan di atas layar, lebih rentan terhadap kerusakan.

Goresan, retakan atau bahkan kerusakan sensor sentuh dapat terjadi karena benturan atau tekanan yang lebih ringan dibanding LCD.

Terlebih, lapisan sensor touchscreen yang tipis dan sensitif membuatnya sangat rentan terhadap kerusakan jika terjatuh atau tergores benda keras.

Oleh karena itu, perangkat dengan touchscreen biasanya dilindungi dengan lapisan tambahan seperti tempered glass untuk meningkatkan daya tahannya terhadap goresan dan benturan yang tidak terduga.

Perlindungan ini tentu saja akan menambah biaya produksi dan harga jual perangkat.

Kesimpulan

Meski sering dijumpai bersamaan, LCD dan touchscreen adalah teknologi yang berbeda dengan fungsi dan karakteristik yang unik.

Membandingkan kedua teknologi ini berdasarkan mekanisme penciptaan gambar, interaktivitas, harga dan ketahanan dapat membantu kita memahami kelebihan dan kekurangan masing masing.

Pemahaman ini akan sangat berharga saat memilih perangkat elektronik yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran kita.

Zul Habibi
Zul Habibi
Articles: 198